Jumat, 30 Januari 2015

SEWA LENONG BETAWI HUB. 085211711318

Lenong adalah kesenian teater tradisional berupa sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi. Dalam pagelarannya, kesenian tradisional jenis  ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong. Lakon atau skenario lenong biasanya berisi cerita epos atau kepahlawanan umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu dialek Betawi.
Lenong berkembang sejak akhir abad ke-19 sebagai tontonan rakyat yang dahulu pentas keliling kampung dan dilakukan sebagai pekerjaan sampingan masyarakat petani pinggiran Betawi sebagai masa menunggu waktu panen tiba.
Lakon-lakon lenong berkembang dari lawakan-lawakan tanpa plot cerita yang dirangkai-rangkai hingga menjadi pertunjukan semalam suntuk dengan lakon panjang dan utuh. Pertunjukan diadakan di udara terbuka tanpa panggung. Ketika pertunjukan berlangsung, salah seorang aktor atau aktris mengitari penonton sambil meminta sumbangan secara sukarela. Selanjutnya, lenong mulai dipertunjukkan atas permintaan pelanggan dalam acara-acara di panggung hajatan seperti resepsi pernikahan. Baru di awal kemerdekaan, teater rakyat ini murni menjadi tontonan panggung.
Setelah sempat mengalami masa sulit, pada tahun 1970-an kesenian lenong yang dimodifikasi mulai dipertunjukkan secara rutin di panggung Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Selain menggunakan unsur teater modern dalam plot dan tata panggungnya, lenong yang direvitalisasi tersebut menjadi berdurasi dua atau tiga jam dan tidak lagi semalam suntuk.
Selanjutnya, lenong juga menjadi populer lewat pertunjukan melalui televisi, yaitu yang ditayangkan oleh Televisi Republik Indonesia mulai tahun 1970-an. Beberapa seniman lenong yang menjadi terkenal sejak saat itu misalnya adalah Bokir, Nasir, Siti, dan Anen.
Jenis lenong
Terdapat dua jenis lenong yaitu lenong denes dan lenong preman. Dalam lenong denes (dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti "dinas" atau "resmi"), aktor dan aktrisnya umumnya mengenakan busana formal dan kisahnya ber-seting kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan, sedangkan dalam lenong preman busana yang dikenakan tidak ditentukan oleh sutradara dan umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari. Selain itu, kedua jenis lenong ini juga dibedakan dari bahasa yang digunakan; lenong denes umumnya menggunakan bahasa yang halus (bahasa Melayu tinggi), sedangkan lenong preman menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.
Kisah yang dilakonkan dalam lenong preman misalnya adalah kisah rakyat yang ditindas oleh tuan tanah dengan pemungutan pajak dan munculnya tokoh pendekar taat beribadah yang membela rakyat dan melawan si tuan tanah jahat. Sementara itu, contoh kisah lenong denes adalah kisah-kisah 1001 malam.
Pada perkembangannya, lenong preman lebih populer dan berkembang dibandingkan lenong denes karena penyajiannya yang menghibur.
sumber :
wikipedia.



 
Kami juga menyediakan :
(silahkan " KLIK " menu dibawah ini : )

Batik Betawi
Roti Buaya ( tersedia ukuran : 20 cm, 70 cm, 1 meter, 2 meter )
Upacara adat Betawi " Buka Palang Pintu "
Tarian Betawi
Musik Tanjidor
Sewa Ondel-ondel
Delman Hias Betawi  
Sirih Nanas Hantaran
Kue / makanan Khas Betawi
Dekorasi & Pelaminan Nuansa Betawi
Hiburan Musik Kesenian Betawi : Gambang Kromong 
Sewa tari Yapong
Sewa tari Renggong Manis
 :
Informasi lengkap, silahkan hubungi kami

"Sewa Busana Betawi dot com"
                                        Menjaga tradisi asli Betawi 

Alamat :
Jl. Masjid Al Fajri Rt. 012/01 No. 7 
Pejaten Barat   Pasar Minggu  Jakarta Selatan 12510, INDONESIA
Tlp. 021-93786634  HP. & Whatsapp 085211711318  PIN BB : 2B1F36E6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar